Disusun oleh RR Rochma Dian Anggrainy
Kaligondang, 21 Agustus 2023
Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar atau mempelajari Bahasa Prancis pertama kali? Apakah Bahasa Prancis itu susah? Benarkah? Pernyataan itu bisa dibantah ketika kita belajar Bahasa Prancis dengan rasa senang dan enjoy. Sebagai pembelajar pemula dalam belajar Bahasa Prancis, dibutuhkan motivasi yang besar untuk mempelajari bahasa asing. Selain motivasi dibutuhkan strategi yang tepat untuk belajar sehingga kegiatan belajar dilaksanakan secara efektif. Strategi belajar ini bisa dimulai dengan memfokuskan proses pembelajaran pada empat kompetensi berbahasa yaitu menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Pembelajar pemula bisa meningkatkan kemampuan Bahasa Prancis secara menyeluruh, tidak hanya dari satu segi saja.
Selain motivasi dan strategi maka diperlukan juga metode. Tidak ada metode yang paling hebat di dunia ini untuk bisa menguasai Bahasa Prancis, kecuali dengan hati senang. Dengan metode senang kita bisa menemukan metode yang asik untuk belajar Bahasa Prancis. Rasa senang akan membuat apa yang kita lakukan menjadi mudah. Oleh karena itu salah satu syarat utama untuk bisa menguasai bahasa asing khususnya Bahasa Prancis adalah kita harus senang terlebih dahulu dengan bahasa yang kita pelajari.
Dengan rasa senang kita bisa konsisten artinya sebagai pembelajar Bahasa Prancis, harus mau menyisihkan waktu beberapa menit setiap hari untuk belajar bahasa, karena belajar Bahasa Prancis dengan konsisten akan lebih efektif dan efisien. Diperlukan kesungguhan konsistensi agar bahasa yang kita pelajari, dalam hal ini Bahasa Prancis dapat kita kuasai dengan baik. Tanpa kesungguhan konsisten, seseorang tidak akan dapat menguasai bahasa yang kita pelajari.
Saat kita sudah menemukan metode yang tepat untuk diri sendiri dalam belajar Bahasa Prancis, ternyata Bahasa Prancis itu unik dan bahasa prancis itu menarik. Ada banyak keunikan yang dimiliki Bahasa Prancis yang keunikan tersebut tidak dimiliki bahasa lain misalnya adanya bunyi sengau yang antara penulisan dan pengucapannya berbeda. Contohnya pada kata mignon yang dibaca minyõ yang artinya imut, bonjour dibaca [bõzu].
Bahasa Prancis mengenal les accent (tanda ortograf) dalam penulisannya antara lain : pertama accent aigu ( é, É ) yang digunakan hanya pada huruf “e” yang dibaca sama dengan e pada kata meja dalam bahasa indonesia. Contoh : le lycée (sekolah) dan la liberté (kebebasan). Kedua accent grave ( è, à, Ѐ, ù ) . Pengucapannya sama seperti ketika kita mengucapkan ember. Contohnya le père (ayah) dan la mère (ibu). Penggunaan accent grave pada a dan u (tanpa mengubah pengucapan) dalam beberapa kata untuk membedakannya dari kata lain dengan ejaan yang sama. Penggunaan accent pada a dan u juga akan mempengaruhi makna kata. Contohnya à (kepada, pada) sedang a (mempunyai) dan où (dimana/kemana) sedang ou (atau). Ketiga accent circonflexe ( ^ ) yang dapat digunakan pada setiap huruf hidup (â, î, û, é, ô) dan biasanya memperpanjang bunyi huruf hidup. Contohnya l’âge (umur), être (to be / adalah), l’île (pulau), Le Rhône (sungai Rhone), sûr (di atas). Yang keempat adalah Tréma (ë, ï, ű ), aksen tréma digunakan di atas huruf vokal: ë, ï, ű, misal haïr merupakan satu-satunya kata kerja yang beraksen tréma. Yang kelima yaitu Cédille: ça…, ço…, çu…. Cédille digunakan di bawah ç di depan huruf vokal -a, -o, -u. pengucapannya dengan suara <<ss>>, seperti: leçon, reçu, forçat, français. Jika tidak ditambahi cédille maka ‘recu’ diucapkan rɵcu.
Keunikannya bukan hanya pada adanya les accent saja tapi ada banyak yang menjadikan Bahasa Prancis unik mulai dari alfabet (l’alphabet) yang diucapkan berbeda dari Bahasa Indonesia, seperti huruf G dibaca [zé], H dibaca [hache], J dibaca [zi], R dibaca [erre], U dibaca [y], V dibaca [double V], Y dibaca [igrek], Z dibaca [Zed].
Selain unik saat ini Bahasa Prancis menjadi bahasa kelima yang paling banyak dituturkan di dunia. Bahasa Prancis menempati peringkat keempat setelah Bahasa Mandarin, Inggris, Spanyol, dan Arab. Di benua ini, Bahasa Prancis digunakan dalam berbagai bidang seperti pendidikan, bisnis, politik bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Prancis juga merupakan bahasa resmi di 29 negara dan 19 wilayah didunia. Bahasa merupakan suatu alat penting dalam melakukan komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi tertulis. Bahasa dianggap sebagai sebuah sistem yang terdiri dari simbol atau lambang bunyi yang bisa digunakan untuk komunikasi. Oleh karena itu semakin banyak bahasa yang dikuasai oleh seseorang, terutama bagi mereka yang menguasai bahasa asing, maka kesempatan untuk bisa berkomunikasi secara lebih luas akan semakin terbuka.
Dari beberapa pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa keunikan Bahasa Prancis bagi pembelajar menjadi suatu daya tarik, sehingga belajar Bahasa Prancis menjadi suatu yang unik dan menarik untuk dilakukan, dan mempelajari Bahasa Prancis akan menjadikan kita mempunyai nilai “plus” dari yang lain. Jadi ayo belajar Bahasa Prancis yang unik dan menarik!