Pagelaran drama kolosal yang mengangkat kisah tentang perjalanan hidup, perjuangan, serta kepahlawanan Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman digelar di SMKN 1 Kaligondang, Purbalingga, Jawa Tengah pada Sabtu, (17/12/2022) siang.
Menurut Tony Eka Martin W, S.Si selaku ketua panitia dalam laporannya mengatakan, pagelaran drama tersebut menjadi puncak Gebyar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Sebanyak 612 siswa kelas X terlibat dalam kegiatan tersebut. Kegiatan dengan tema “Drama Kolosal Perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman” diselenggarakan bekerjasama dengan Kodim 0702 Purbalingga.
“Drama kolosal ini merupakan puncak gebyar P5, kami bekerja sama dengan pihak ke-3 yaitu Kodim 0702/Purbalingga dengan harapan bisa menampilkan sesuai dengan kenyataan perjuangan yang telah dilalui oleh Panglima Besar Jendral Soedirman,” terangnya.
Sementara itu, Trisna Widada, S.Pd selaku Kepala Sekolah tersebut menjelaskan bahwa SMK Negeri 1 Kaligondang dengan jumlah 612 siswa pada tahun pelajaran 2022/2023 menerapkan kurikulum merdeka. Salah satu mata pelajaran yang disampaikan adalah Projek Penguatan Profil Pemuda Pancasila (P5) dengan tema kearifan lokal. Dengan adanya tema ini diharapkan para siswa kelas X di semester gasal ini akan mendapatkan informasi keanekaragaman kearifan lokal yang ada di kabupaten Purbalingga dan bisa menerapkan nilai-nilai luhur budaya di sekitaran kabupaten Purbalingga.
“Drama kolosal ini mengangkat kearifan lokal yang ada di Purbalingga, terutama nilai-nilai luhur dari para pejuang kemerdekaan Panglima Besar Jendral Soedirman yang patut kita teladani dan kita informasikan sifat, karakter dari sosok beliau,” jelasnya saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut di hadapan 1800 wali murid yang diundang saat pembagian rapor pada semester gasal ini.
Di tempat yang sama, Pelda Waluyo dari Koramil 02/Kaligondang Kodim 0702/Purbalingga selaku sutradara mengatakan, latihan yang hanya dilakukan sebanyak enam kali para siswa mampu berperan dengan baik memainkan adegan sejak Soedirman kecil, tumbuh menjadi siswa yang rajin dan aktif Kepanduan hingga menjadi Kepala Sekolah dan guru ngaji di masyarakat. Berbagai adegan drama dengan latar belakang waktu zaman perang mempertahankan kemerdekaan.
“Anak-anak memerankan karakter dengan baik sejak Soedirman lahir hingga sekolah menengah, menjadi guru kemudian masuk Pendidikan Daidancho Tentara PETA hingga berhasil mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan,” ungkapnya.
Panglima Besar Jenderal Soedirman adalah salah satu pahlawan nasional, pejuang kemerdekaan, serta ahli dalam strategi mengecoh lawan dengan bergerilya dalam pertempuran melawan Belanda. Pahlawan yang lahir di Dukuh Rembang Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga pada 24 Januari 1916. Beliau wafat pada Ahad pagi, 29 Januari 1950 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta.
Sementara, Uni (40) salah satu wali murid dari Kelurahan Karangmanyar, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga yang turut menyaksikan pementasan drama tersebut mengaku bangga, terharu dan kagum terhadap sosok Soedirman dengan pementasan yang dibawakan oleh anak-anak tersebut. Suasana yang dibangun, serta tata musik, properti, kostum para pemainnya pun, disesuaikan dengan alur cerita dengan settingan pada zaman perang mempertahankan kemerdekaan.
“Saya ikut berbangga pahlawan dari Purbalingga Jenderal Soedirman berhasil mempertahankan kemerdekaan sekalipun dalam kondisi sakit ia tetap memimpin gerilya. Namun membuat saya ikut menangis saat adegan Jenderal Besar Soedirman wafat,” ungkapnya. (RP).
Redaksional : https://sumutheadlinews.id/drama-kolosal-panglima-besar-jenderal-soedirman-digelar-di-purbalingga/
