Jumat 30 Agustus. Sebanyak 73 siswa dikumpulkan di Teknopark, 26 siswa yang terbukti menggunakan motor bobokan dan sisanya adalah siswa yang parkir di luar lingkungan sekolah. Mereka yang terbukti melakukan pelanggaran diberi binaan agar selalu tertib berlalu lintas tidak hanya di lingkungan sekolah saja melainkan di mana pun mereka berkendara.
Untuk mengatasi hal tersebut, sekolah mengadakan sosialisasi ketertiban dalam berkendara. Kegiatan ini sudah menjadi program kesiswaan sejak lama dan baru terlaksana hari ini. SMK Kaligondang bekerjasama dengan satlantas, menertibkan siswa-siswinya yang melakukan pelanggaran tersebut. Pak Teguh dan Pak Wagimin anggota satlantas menjadi narasumber pagi itu.
“Sasaran dari kegiatan ini adalah orang tua siswa karena terkadang siswa akan melakukan pelanggaran lagi. Jadi kita meminta bantuan kepada orang tua.” Kata Hariyanto selaku staf kesiswaan SMK. Tentu saja sekolah juga perlu adanya komunikasi dengan orang tua siswa. Bahwa hal tersebut adalah melanggar sehingga diharapkan terjadi keselarasan antara sekolah, orang tua, dan polisi. “Harapan dari kesiswaan nantinya tidak akan lagi ada pelanggaran-pelanggaran akibat motor bobokan, spion yang hanya satu, dan lain – lain. Semua harus ikut menertibkan,” begitu tuturnya.