Jumat, 5 Januari 2024, SMK N 1 Kaligondang menghelat In House Training (IHT) Implementasi Teaching Factory dengan narasumber Bpk. Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc , Ph.D – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia periode tahun 2020-2022. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut penunjukan SMK N 1 Kaligondang sebagai SMK Pusat Keunggulan (PK) yang sedang berproses untuk menerapkan Teaching Factory (Tefa) dalam pembelajarannya.
Acara ini diikuti oleh seluruh guru dan karyawan SMK N 1 Kaligondang, serta turut mengundang beberapa Kepala SMK di Purbalingga. Dalam forum ini, Wikan menyampaikan materi tentang “Growth Mindset
Mensinergikan Teaching Factory, Project Based Learning, dan Kurikulum Merdeka melalui studi kasus nyata.” Dalam paparannya, Wikan menyatakan bahwa yang dibutuhkan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten adalah kemampuan hardskill, softskill, karakter, dan attitude pada siswa. Oleh karenanya, Teaching Factory bukan hanya milik guru produktif saja, akan tetapi guru normada juga menjadi pondasi untuk mewujudkan pembelajaran Teaching Factory.
Melalui study kasusnya, beliau menyampaikan bahwa saat ini sebagian Industri cenderung lebih menghargai lulusan SMA ketimbang SMK. Hal ini dikarenakan lulusan SMK cenderung memiliki softskill yang lebih lemah, utamanya dalam hal komunikasi. Untuk itulah harus ada sinergi lintas mata pelajaran dan lintas jurusan untuk membentuk karakter-karakter baik yang dibutuhkan dalam dunia industri. Lebih lanjut, Wikan menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan Teaching Factory, siswa harus mengalami dunia nyata. Bagaimana mereka bisa mencari dan menghandle customer, berkompetisi, memiliki rekan kerja, serta mencapai target yang ditentukan. Kegiatan IHT ini ditutup dengan launching Teaching Factory SMK N 1 Kaligondang jurusan Teknik Pengelasan.
